Dengan semakin banyaknya penipuan yang terjadi di dunia online untuk kasus transaksi jual beli barang, maka kini tidak dapat di hindari lagi suatu stigma negatif telah diberikan oleh sebagian orang terhadap sistem jual beli & perdagangan di dunia online maupun kepada para pebisnis online. Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa tidak semua sistem jual beli di Internet itu benar-benar bebas dari penipuan. Masih ada orang yang tidak bertanggung jawab yang mencari keuntungan di Internet dengan memakai cara-cara penipuan yang akhirnya dapat menimbulkan ketakutan dan ketidak percayaan terhadap sistem perdagangan di Internet.
1. Harga Super Miring, Patut di Curigai
Jika ada penjual yang menjual barang dengan harga sangat jauh dari harga aslinya, maka ada kemungkinan mereka adalah penipu atau kalau tidak mereka menjual barang yang sudah pasti tidak sama dengan yang aslinya, bisa karena barang second, BM atau barang rekondisi.
2. Usahakan Penjualnya Berada Dalam 1 Domisili Dengan Anda
Usahakan agar penjual berada dalam 1 domisili yang sama, hal ini memungkinkan kita dapat memastikan kebenaran penjual tersebut.
3. Lakukan Pembayaran Dengan Cara COD atau CnC
Jika kita satu kota dengan penjual, maka ajaklah bertransaksi dengan menggunakan cara COD (Cash On Delivery) atau CnC (Cash and Carry). Jika si penjual menolak untuk bertemu anda secara langsung untuk bertransaksi dengan cara COD (Cash On Delivery) atau CnC (Cash and Carry), maka ada baiknya untuk anda mulai waspada, jangan-jangan dia punya itikad yang tidak baik terhadap kita.
Cash on delivery adalah pembayaran cash dilakukan (baik dengan uang tunai atau cek) pada saat barang pesanan sampai dan diterima oleh pembeli. jadi barang tersebut harus diantar ke tempat pembeli terlebih dahulu baru pembayaran diterima. pembayaran dapat diberikan ke kurir atau si penjual yang datang langsung.
Cash and Carry adalah cara pembayaran seperti ini dilakukan saat si pembeli datang menjumpai sang penjual untuk membeli/mengambil barang yang diinginkannya. bisa juga penjual dan pembeli sepakat untuk ketemu disuatu tempat.
4. Usahakan si Penjual memiliki Website (Toko Online)
Walaupun tidak semua, tanpa berniat untuk mencurigai, sepertinya kredibiltas seorang penjual, pedagang maupun pebisnis perlu diragukan jika tidak memiliki website yang dapat digunakan untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar dapat di percaya. Sekarang ini banyak (tidak semua) pedagang khususnya yang membuka lapak di Facebook, KasKus maupun Forum-Forum Jual Beli yang menipu pembeli justru tidak memiliki Website.
5. Perhatikan Berapa Lama Bergabungnya, Reputasinya, dan Testimonialnya
Walau tidak mutlak, tidak ada salahnya jika anda juga turut memperhatikan point ini. Perhatikan berapa lama penjual bergabung dalam menjajakan produknya di situs jejaring seperti Facebook, Twitter maupun di forum-forum jual beli semacam KasKus. Semakin lama dia bergabung, semakin banyak yang membeli produknya dan semakin banyak yang memberi testimoni yang positif maka sepertinya semakin layak untuk dia dipercayai reputasinya. Jika dia sudah lama bergabung tetapi sedikit yang memberi testimoni kepadanya, maka ada kemungkinan dia memiliki layanan ataupun produk yang buruk.
6. Pembeli diberi kemudahan untuk menghubungi atau berinteraksi dengan penjual, jika penjual sulit dihubungi ada kemungkinan mereka penipu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar